Ramadhan merupakan salah satu sarana dan momentum istimewa bagi setiap muslim atau mukminah untuk bermuhasabah dan bercermin Bulan rahmadan adalah bulan dimana semua kebaikan akan dilipat gandakan, puasa bukan sekedar menahan lapar dan haus bertanyalah kepada diri sendiri bagaimana kita memanfaatkan momentum istimewa yang bernama Ramadhan? Karena setiap waktu dalam bulan  Ramadhan, setiap detiknya, setiap menitnya, setiap jamnya, setiap harinya, setiap malamnya, setiap siangnya, setiap petangnya, setiap paginya dan seluruhnya, adalah momentum istimewa yang penuh barokah, penuh rahmah, penuh maghfirah, penuh peluang pembebasan dari api neraka, pengabulan doa, penerimaan tobat, pelipatgandaan amal ibadah dan lain-lain, khususnya pada sepuluh malam dan hari terakhir, dan puncaknya pada malam Lailatul Qadar. Bulan ramadhan kita sebagai hamba allah wajib melakukan puasa sebab wujud syukur kita terhadap allah.

Disini akan sedikit menjelaskan tingkatan dalam berpuasa:

1). Puasa perut, tingkatan paling awal adalah puasa yang dilaksanakan selama sebulan, kita tidak hanya menahan lapar dan haus melaikan kita harus menjaga lisan kita, menjaga hati, menjaga pandagan mata supaya hakikat berpuasa dapat menjadi berkah sebagai amal ibadah kita. “Apabila engkau berpuasa hendaknya telingamu berpuasa dan juga matamu, lidahmu dan mulutmu, tanganmu dan setiap anggota tubuhmu atau setiap panca inderamu” (al Hadits).

2). Puasa hawa nafsu, tingkatan selanjutnya setelah puasa perut, puasa sesauai syariat yang diikuti dengan menahan hawa nafsu. Lebih menekankan untuk menjaga nafsu terhadap segala hal yang dapat membatalkan puasa.

3).Puasa Qalbu, tingkatan tertinggi setelah puasa hawa nafsu, puasa yang diikuti dengan menahan dari segala kecenderungan yang rendah dan pikiran yang bersifat duniawi, serta memalingkann diri dari segala sesuatu selain Allah.Sayidina Ali bin Abi Thalib ra mengatakan “Puasa Qalbu adalah menahan diri dari segala pikiran dan perasaan yang menyebabkan terjatuh pada dosa”.

Mari kita memperbanyak pahala kita, puasa kali ini semoga kita semua lebih berkelas dalam segala hal untuk sholat lima waktu, sholat terawih berjamaah, bersedekah dengan orang yang tidak mampu, memperbanyak membaca al-quran. Sebab pada hakikatnya puasa bukan sekedar menahan lapar dan haus, tidak merubah pola hidup siang menjadi malam dan malam menjadi siang lebih mendekatkan kepada allah. Kajian kali ini disampaikan oleh Uztad Sri Yoko sebagai muhasabah dibulan ramadhan.(fatimah/cs).

 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive