^Kembali Ke Atas

Virus Zika

Download Area

Jam Kunjung Pasien

Menu Utama

Link Youtube

RS Islam Amal Sehat

Pengajian Senin Pahing RS Islam Amal Sehat Sragen
Bersama Ustadz Suranto, SH., M.Pd. I


Tarbiyah yang dilakukan selama bulan Ramadhan dilanjutkan dengan Idul Fitri menjadikan manusia kembali Fitri terlepas dari dosa.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)


Hadits tersebut merujuk pada dosa yang kita perbuat kepada Allah SWT. Lalu, bagaimana dengan dosa yang dilakukan kepada sesama manusia? Dosa tersebut akan gugur apabila kita meminta maaf dan dimaafkan. 

Hakikat Ramadhan adalah bulan yang menempa kita dengan berbagai kemuliaan ibadah sehingga menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik. Proses hamba yang bertaqwa selama bulan Ramadhan laksana proses ulat menjadi kupu-kupu. Ada berbagai tahapan yang sulit dari bentuk ulat yang menjijikkan menjadi kupu-kupu nan indah. Namun, banyak umat Islam yang terjebak dengan konsep bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah. Banyak orang yang mengejar kemuliaan dan berlipat gandanya pahala ibadah di bulan Ramadhan saja. Lalu, bagaimana dengan ibadah di sebelas bulan yang lain?
Adanya jargon “Ramadhan Tamat, Maksiat Kumat” atau “Ramadhan bubar, Ibadah Buyar” tentu bukan kondisi yang diharapkan. Pemandangan paling mencolok yang membedakan bulan Ramadhan dengan bulan yang lain adalah kurang gregetnya umat Muslim untuk memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat berjamaah, menghadiri majelis taklim (pengajian), tadarus dan hafalan Al-Qur’an, serta bersedekah.


Ustadz Suranto mengingatkan bahwa untuk mengecek kualitas diri, kita dapat melihat dari berapa banyak orang yang menyukai dan membenci kita. Pada dasarnya, semua gerak tingkah orang yang dosanya sedikit itu menyenangkan dan begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya, ada 3 golongan manusia yang puasanya tidak diterima:
1. Orang yang Berpuasa Namun Banyak Bergunjing
Puasanya sah, namun tidak diterima sehingga yang di dapat hanyalah rasa haus dan lapar. Selain itu, golongan ini mendapat “bonus besar” berupa dosa karena membicarakan aib orang lain.

2. Pasangan Suami/ Istri yang Berani kepada Pasangannya
Seorang suami/ istri harus memahami dengan benar kewajiban dan haknya sehingga kehidupan rumah tangga mampu meraih “Sakinah Mawaddah Warohmah”. Ketika seorang suami meridhoi istrinya, maka hal tersebut akan menjadikannya tiket untuk masuk surga. Pun, apabila seorang istri berbakti dan ridho terhadap suami akan menjadikan pahala besar baginya. Dalam kesempatan ini, ustadz Suranto mengingatkan tentang pentingnya menghiasi rumah tangga dengan Al-Qur’an. Rumah tangga yang berpedoman pada Al-Qur’an akan membawa keselamatan dan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat. Namun, orang yang meninggalkan Al-Qur’an, kehidupannya akan penuh kesulitan dan mati dalam keadaan buta (kehilangan arah). Kita dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena hakikatnya Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber ilmu, solusi dari setiap permasalahan hidup, obat dari segala macam penyakit, dan petunjuk bagi umat manusia sampai akhir zaman.

3. Durhaka terhadap Orang Tua
Jika menginginkan kemuliaan di dunia dan akhirat hendaklah kita berbakti kepada orang tua. Konsep berbakti kepada orang tua ini bisa dilihat dari Hadits Rasulullah saw, Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Ibumu.” Laki-laki itu bertanya kembali, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Lagi-lagi beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu pun bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Maka beliau menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai penutup, Ustadz Suranto mengingatkan agar kita menjadikan sedekah sebagai kebutuhan dan gaya hidup. Beliau mengingatkan bahwa setiap pagi ada 2 malaikat yang

“Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya’. Sementara yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya’.” (HR Bukhari dan Muslim).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Kontak person

Telp: (0271) 891977
Fax: (0271) 890109
SMS CENTER : 085602030405
Website: www.rsiamalsehat.com
Email:

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Daftar Via WhatsApp

PSC Sragen

twitter

Facebook Link

SMS GateWay

Kerjasama

Pengunjung WebSite

13331281
Hari ini
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
13228
32319
156765
12971568
679137
730230
13331281
RSI Amal Sehat Sragen Copyright © 2019