Indonesia berada di atas dapur magma, gunung berapi aktif yang dapat meletus sewaktu-waktu. Letusan magma dari dalam perut bumi tersebut membawa dampak positif dan negatif. Letak gunung berapi tersebut tersebar di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, dan sebagian Halmahera. Adapun gunung-gunung berapi aktif, diantaranya: gunung Sinabung dan Sibayak di Sumatera Utara, gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Gunung Bromo di Jawa Timur, gunung Galunggung di Tasikmalaya, Gunung Kerinci di area perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi.

Pandangan Gempa Menurut Para Ahli:
Ada beberapa penyebab Indonesia sering mengalami gempa, diantaranya: Indonesia berada di “Ring of Fire”, 2. Indonesia berada di cincin api Pasifik. Di Indonesia terdapat 127 gunung api aktif. Kondisi Indonesia yang terletak di lempeng bumi ketika bergerak maka pergerakannya dari Sabang sampai Merauke. Hal ini sangat berpotesi terjadi gempa tektonik dan gempa vulkanik.

Menanggapi adanya berbagai bencana alam yang melanda tanah air belakangan ini, hendaklah kita sebagai umat Muslim senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, melangitkan dzikir dan istighfar kepada Illahi. Marilah kita menghidupkan majelis untuk sama-sama mempelajari, memaknai, serta mengamalkan ayat-ayat Allah SWT. Sesungguhnya apapun yang kita lihat dan alami merupakan perwujudan dari ayat-ayat qauliyah Allah SWT.

Menanamkan Empati terhadap Saudara yang Tertimpa Musibah
Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi persatuan, kebersamaan, dan semangat gotong royong, hendaklah kita menyingsingkan lengan baju untuk membantu meringankan beban saudara di Palu. Jika warga Lombok yang sedang berjuang melakukan pemulihan di tengah keterbatasan pasca terjangan gempa saja berbondong-bondong melakukan penggalangan dana guna membantu saudara di Palu dan Donggala. Lalu bagaimana dengan kita yang hidup dalam kondisi yang serba ada? Bukankah ini tamparan keras bagi kita?

Banyak diantara kita yang telah resisten dengan peringatan Allah SWT. Banyak diantara kita yang telah tertutup hatinya sehingga dihadirkannya musibah tak mampu menjadi pengingat untuk kembali kepada-Nya. Dahulu, saat terjadi gempa pada masa khalifah Umar bin Khattab, Beliau mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi dan menghentikan segala perbuatan maksiat dan segera bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT. Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya.

Ibroh Bencana bagi Kaum Muslimin
Aisyah mengatakan bahwa, “Jika orang-orang telah membiarkan zina, minum khamr, dan bermain musik yang melenakan, maka Allah yang ada diatas akan cemburu. Aisyah kembali berkata, “Itu adalah peringatan dan rahmat bagi kaum mukminin, serta hukuman, adzab, dan murka untuk orang kafir. (Al-Jawab Al-Kafi, Hal: 87-88)

1. Bencana alam merupakan ujian bagi hamba mukminin yang siap dan mampu melalui dengan sikap “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un”. Menyikapi dengan penuh keikhlasan bahwa segala sesuatu adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dan meninggikan derajatnya. Adapun bagi kaum yang meninggal, maka akan mati dalam keadaan syahid.

2. Bencana merupakan peringatan bagi hamba yang beriman tapi tergelincir dengan melakukan maksiat. Musibah ini merupakan peringatan agar kembali bertaubat dan kembali di sisi-Nya.

3. Bencana merupakan hukuman bagi orang-orang kafir dan dzolim. Hal ini menimpa kaum umat-umat nabi terdahulu, seperti umat kaum Luth dan umat kaum Nuh.
Ustadz Sri Yoko membeberkan beberapa proyek gila yang dibuat manusia agar selamat dari kiamat, yaitu: apartemen anti kiamat, banker bawah tanah anti kiamat, proyek kapal Nuh yang masih dalam tahap pembangunan, maupun penawaran eksodus ke Mars. Hal ini tentu bertentangan dengan sikap yang seharusnnya diambil oleh kaum beriman. Sudah pasti bahwa kita tidak akan bisa menghindari ketentuan Allah, baik berupa ketentuan yang baik ataupun ketentuan berupa musibah termasuk kiamat sekalipun. (nevi/cs)