^Kembali Ke Atas

Virus Zika

Download Area

Jam Kunjung Pasien

Menu Utama

Link Youtube

RS Islam Amal Sehat

RSIAMALSEHAT.COM-SRAGEN. Ketika berbicara tentang “ibadah” mindset seseorang akan tertuju pada ibadah-ibadah yang dikhususkan kepada Allah SWT, seperti: shalat, puasa, zakat, ataupun sedekah. Banyak Muslimin yang belum memaknai bahwasannya segala sesuatu yang kita lakukan akan bernilai ibadah apabila kita niatkan untuk ibadah kepada Allah SWT, tidak terkecuali dengan pekerjaan yang kita tekuni. Kemudian, timbul pertanyaan yang menggelitik, “Bagaimana menjadikan pekerjaan bernilai ibadah?” Ustadz Sri Yoko, Amd mengupasnya dalam pengajian Senin rutin.
 
1. Melakukan Pekerjaan yang Baik dan Halal
Dengan melakukan pekerjaan yang halal, uang yang kita dapatkan tentu halal sehingga makanan yang kita makan juga halal. Kita harus berhati-hati karena makanan yang halal apabila didapatkan dengan cara yang tidak halal maka menjadi makanan yang haram. Sama-sama melakukan pekerjaan yang diniatkan untuk menghidupi keluarga, nilai ibadah dan keberkahan tidak akan sama tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan menekuni pekerjaan-pekerjaan yang halal sesuai dengan tuntunan syariat dan menjauhi segala bentuk pekerjaan yang menyuburkan praktik-praktik kemaksiatan, seperti: membuat patung untuk sesembahan/ pemujaan, memproduksi atau menjual khamr atau berbagai jenis minuman memabukkan, memfasilitasi perjudian, meminjami uang dengan sistem riba, suap-menyuap, sihir-menyihir, beternak hewan yang haram, mencuri/ merampok, menipu, dan lain-lain. 
 
2. Melakukan Pekerjaan dengan Profesional dan Penuh Tanggung Jawab
Pekerjaan yang kita lakukan harus didasari oleh sikap profesional dan penuh tanggung jawab karena pekerjaan itu tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada atasan tetapi juga kepada Allah SWT. Menumbuhkan rasa cinta terhadap pekerjaan bisa menjadi cara ampuh untuk memantik semangat kita dalam berkarya. Senantiasa melakukan inovasi-inovasi dan memunculkan ide-ide segar akan membuat kita terbebas dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan. Rasulullah SAW merupakan suri tauladan terbaik dalam hal profesionalisme dan tanggung jawab. Beliau merupakan sosok yang sangat berdedikasi dalam setiap hal yang dilakukan, baik sebagai individu, suami, ayah, sahabat, maupun sebagai seorang nabi sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin yang berarti “yang terpercaya”.
 
3. Ikhlas dalam Bekerja
Kata ikhlas disini selaras dengan motto RS Islam Amal Sehat Sragen “Santun dalam Melayani, Ikhlas dalam Mengabdi”. Semua karyawan diharapkan mampu mengaplikasikan sikap ikhlas dalam mengabdi ini sesuai dengan bidang dan tupoksinya. Sebagai contohnya, perawat: menyuntik, memberikan obat, memantau kondisi pasien, Customer Service: menghimpun segala bentuk keluhan dan saran dari pasien untuk ditindaklanjuti ke bagian terkait, Cleaning Service: mengepel lantai, membersihkan kamar pasien dan ruangan di lingkungan rumah sakit. Yang dimaksud dengan ikhlas disini adalah memasrahkan semua yang kita kerjakan semata-mata untuk mendapat ridho Allah. Amal perbuatan kita tergantung dari niat. Seyogyanya, sebelum bekerja kita memulainya dengan membaca doa “Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah. 
 
4. Bekerja dengan Tidak Melalaikan Kewajiban kepada Allah SWT
Menurut Ustadz Yusuf Mansur dimanapun kita bekerja apabila saat adzan berkumandang kita tidak bergegas untuk salat maka nilai ibadah dalam bekerjanya batal. Syarat pahala adalah kita tidak melalaikan kewajiban melaksanakan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla saat bekerja. Betapa beruntungnya kita dapat bekerja di instansi yang mendorong para karyawan untuk beribadah seperti halnya RS Islam Amal Sehat Sragen. Bahkan, Direktur dr. H. Dukut Sarwandi HA, Sp. PD., Finasim menghimbau bagian Kerohanian untuk mengingatkan para penunggu pasien/ pengunjung untuk melaksanakan shalat. Coba dibayangkan apabila kita bekerja di negara-negara sekuler yang tidak memberikan waktu untuk menjalankan shalat atau memperbolehkan pekerja wanita mengenakan hijab. 
 
Apapun jenis pekerjaan yang kita jalani saat ini, seberapa besar ataupun kecil gaji yang didapat kita harus tetap mensyukurinya karena tidak semua orang diberi nikmat pekerjaan. Di luar sana, ada ribuan bahkan jutaan orang berlabel “pencari kerja” yang menghabiskan banyak waktunya untuk menulis Curiculum Vitae dan berjalan kesana-kemari untuk melamar pekerjaan dan menjalani sesi tes dan wawancara. Oleh karena begitu banyaknya kemudahan yang kita dapatkan sebagai karyawan hendaknya kita bersyukur. Yakinlah bahwa niat ibadah akan diganjar nilai ibadah. Niat menolong orang lain maka Allah SWT pun akan memberikan pertolongan kepada kita. Sesuatu yang dimiliki memang seringkali terasa tidak spesial namun apabila hal yang dimiliki tersebut tidak ada lagi dalam genggaman maka kita baru merasa kehilangan. Begitu pun dengan pekerjaan kita.
 
Seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW “Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” [HR. Tirmidzi] (nevi/cs)

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Kontak person

Telp: (0271) 891977
Fax: (0271) 890109
SMS CENTER : 085602030405
Website: www.rsiamalsehat.com
Email:

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Daftar Via WhatsApp

PSC Sragen

twitter

Facebook Link

SMS GateWay

Kerjasama

Pengunjung WebSite

13940362
Hari ini
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
7227
25688
135064
13599807
528276
759942
13940362
RSI Amal Sehat Sragen Copyright © 2019